Rabu, 28 September 2011

Sejarah Photography Di Dunia

     Foto pertama kali dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Kira - kira abad ke-5 sebelum masehi, ada orang yang bernama MoTi, berhasil menemukan gejala fotografi. Apabila sebuah ruangan gelap ada lubang yang memancarkan sinar, maka ditembok suatu ruangan tersebut akan terlihat gambar sumber cahaya tadi secara terbalik.

     Sekitar 400 tahun kemudian, orang yang bernama Leonardo da Vinci juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan Leonardo da Vinci dipublikasikan kemungkinan ia di anggap sebagai penemu prinsip kerja kamera. Lanjut pada tahun 1558, Batista Delta Porta dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan - penemuan Leonardo da Vinci.

Camera Obscura

     Dan pada awal abad 17 seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut ia telah berhasil merekan gambar - gambar yang tak bertahan lama. Masalahnya yang belum bisa diatasinya ialah menghentikan proses kimia, setelah gambar - gambar terekan agar permanen. memasuki tahun 1727, orang yang bernama Johann Heirich Schuize profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tidak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.

     Kemudian sekitar tahun 1800, seseorang yang berkebangsaan inggris bernama Thomas Weggwood, bereksperimen untuk merekan gambar positif dari citra yang telah melalui lensa pada camera obscura (sekarang ini disebut camera) tapi hasilnya sangat mengecawakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize, membuat gambar - gambar negatif (sekarang ini dikenal fotogram), pada kulit atau kertas putih yang telah diselaputi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran. Memasuki tahun 1824, setalah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai orang, akhirnya pria Perancis yang bernama Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograph, berhasil membuat gambar permanen pertama yang dapat disebut FOTO (tak menggunakan kamera), melalui proses yang disebutnya Heliougravure (proses kerjanya mirip lithograph) dengan menggunakan sejenis aspal (yang disebutnya Bitumen of judea) sebagai bahan kimia dasarnya. Kemudian ia juga mencoba menggunakan kamera (ada sumber yangmenyebutkan Niepee sebagai orang pertama yang menggunakan lensa pada camera obscura). pada masa itu lazimnya camera obscura hanya berlubang kecil, juga bhan kimia lainnya, tapi hasilnya tidak memuskan. Setelah saling menyurati antara para penemu tadi, sekitar Agustus 1827, Niepee kemudian berjumpa dengan Louis Daguerre, pria perancis dengan beragam keterampilan tapi dikenal sebagai pelukis. Mereka merencanakan kerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera. Tapi sayangnya, kerjasamanya ini tidak dapat dilanjutkan karena Niepee meninggal pada tahun 1933.

   
     Memasuki tahun 1839 pada 7 Januari, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilm iah, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto - foto yang permanen itu disebut Daguerretype, yang tidak dapat diperbanyak/reprint/repro. Saat itu Daguerre telah memiliki Studiokomersil dan Daguerretype tertua yang masih ada hingga kini diciptakan tahun 1837. Louis Jacques mande Daquerre merupakan Bapak Fotogafi dunia pada tahun 1837.

Louis Jacques mande Daquerre

     Tidak lama setelah itu pada 25 Januari, William Henry Fox Talbot, seorang Ilmuwan Inggris, memaparkan hasil penemuannya (tepatnya tahun 1834) berupa proses fotografi modern kepada Institus Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Dequerre, ia menemukan sistem negatif-positif  (bahan dasar: perak nitrat, diatas kertas). Walau telah menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa yang sekarang kita istilahkan: Contact Print (Print yang dibuat tanpa pembesaran/pengecilan) dan dapat diperbanyak. Talbot juga memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif diatas kertas.

     Pada sekitar Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan pengunaan kaca sebagai base negatif menggantikan kertas yang sering digunakan. Kemudian seorang ahli kimia Inggris yang bernama Robert Bingham memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai Emulsi foto yang saat itu cukup populer dengan sebutan WET-PLATE Fotografi. Setelah sebagai perkembangan dan penyempurnaan penggunaan roll film mulai terkenal.

WET-PLATE

Memasuki Juni 1888, George Eastman seorang Amerika, menciptakan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak 1877. Ia menjual produk baru dengan merek KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan yang telah berisi roll film (dengan bahan kimia Perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk di proses Setelah itu kamera dikirimkan kembali dan telah berisi roll film yang baru. Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa. Hingga kini perkembangan foografi terus mengalami perkembangan dan berevolusi menjadi film - film digital yang mutkhir tanpa menggunakan roll fim.

ROLL FILM

Sumber Referensi
Buku SNAP Photography Gunadarma University

Tidak ada komentar:

Posting Komentar