Foto pertama kali dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Kira - kira abad ke-5 sebelum masehi, ada orang yang bernama MoTi, berhasil menemukan gejala fotografi. Apabila sebuah ruangan gelap ada lubang yang memancarkan sinar, maka ditembok suatu ruangan tersebut akan terlihat gambar sumber cahaya tadi secara terbalik.
Sekitar 400 tahun kemudian, orang yang bernama Leonardo da Vinci juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan Leonardo da Vinci dipublikasikan kemungkinan ia di anggap sebagai penemu prinsip kerja kamera. Lanjut pada tahun 1558, Batista Delta Porta dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan - penemuan Leonardo da Vinci.
Memasuki tahun 1839 pada 7 Januari, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilm iah, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto - foto yang permanen itu disebut Daguerretype, yang tidak dapat diperbanyak/reprint/repro. Saat itu Daguerre telah memiliki Studiokomersil dan Daguerretype tertua yang masih ada hingga kini diciptakan tahun 1837. Louis Jacques mande Daquerre merupakan Bapak Fotogafi dunia pada tahun 1837.
![]() |
Louis Jacques mande Daquerre |
Tidak lama setelah itu pada 25 Januari, William Henry Fox Talbot, seorang Ilmuwan Inggris, memaparkan hasil penemuannya (tepatnya tahun 1834) berupa proses fotografi modern kepada Institus Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Dequerre, ia menemukan sistem negatif-positif (bahan dasar: perak nitrat, diatas kertas). Walau telah menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa yang sekarang kita istilahkan: Contact Print (Print yang dibuat tanpa pembesaran/pengecilan) dan dapat diperbanyak. Talbot juga memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif diatas kertas.
Pada sekitar Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan pengunaan kaca sebagai base negatif menggantikan kertas yang sering digunakan. Kemudian seorang ahli kimia Inggris yang bernama Robert Bingham memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai Emulsi foto yang saat itu cukup populer dengan sebutan WET-PLATE Fotografi. Setelah sebagai perkembangan dan penyempurnaan penggunaan roll film mulai terkenal.
![]() |
WET-PLATE |
Memasuki Juni 1888, George Eastman seorang Amerika, menciptakan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak 1877. Ia menjual produk baru dengan merek KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan yang telah berisi roll film (dengan bahan kimia Perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk di proses Setelah itu kamera dikirimkan kembali dan telah berisi roll film yang baru. Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa. Hingga kini perkembangan foografi terus mengalami perkembangan dan berevolusi menjadi film - film digital yang mutkhir tanpa menggunakan roll fim.
![]() |
ROLL FILM |
Buku SNAP Photography Gunadarma University